Asal Usul Desa Turi
Babat Tanah
Turi Menurut banyak cerita sesepuh baik ulama maupun desa lainnya
didesa Turi, Turi artinya nuturi ( bahasa Jawa artinya mengingatkan atau
menasehati). Konon desa Turi kuno dibuka ( babat alas ) dilakukan oleh seorang
syeh yang bernama syeh Zaenal 'Arief berasal dari tanah Arab, Syeh adalah
penyebar agama Islam maka banyak masyarakat yang kemudian datang bila ada
masalah, masalah yang karena beliau banyak Nuturi kepada masyarakat banyak maka
disebutlah lama – lama wilayah ini dengan Nuturi kemudian jadi desa Turi masa
kini.
Syeh Zaenal 'Arief
beristrikan seorang putri keturunan kerajaan Mataram. Keluarga Syeh Zaenal
'Arief mempunyai dua orang anak laki – laki dan seorang anak perempuan. Kasan
Anom dikala mudanya pernah bertandang ketetangga desa kemudian dia memetik
bunga didekat kandang kuda, namun Kasan Anom disangkanya oleh yang mempunyai
rumah hendak mencuri kudanya tak ayal ini mengakibatkan sang Kasan Anom malu
dan melaporkan kejadian ini kepada ayahandanya yang akhirnya diselesaika
permasalahannya ini namun tidak ada penyelesaiannya dengan musyawarah. Maka
suatu ketika dengan izin-Nya kandang kuda dan isinya oleh Kasan Anom
dipindahkan dari tempat yang pun rumah. Dan karena rasa malu telah
dituduh akan mencuri kuda maka ayahanda Syeh Zaenal 'Arief menitahkan kepada
ananda Kasan Anom untuk pergi merantau. Dalam rantauannya ini Kasan Anom pada
sebuah wilayah hutan yang mana disana ada hutan yang tumbuhannya terdiri banyak
macamyang singkat cerita Kasan Anom tingggal disana dan menamainya wilayahnya
itu dengan wilayah Caruban , sampai sekarang sang Kasan Anompun
tinggal disana sampai akhir hidupnya. Menurut cerita dari keturunan Syeh Zaenal
'Arief inilah raden Ronggo Warsito di Tegalsari yang terkenal itu ada.
Kemudian Syeh Zaenal
'Arief memiliki saudara perempuan yang oleh Sang Syeh diberi wilayah yaitu
Tempel yang artinya Nempel dengan Turi Krajan yang kemudian menjadi wilayah
Dukuh Tempel sampai sekarang dan juga suatu wilayah di Semanding ( yang artinya
Nyanding ) dengan desa Turi sampai sekarang menjadi wilayah Dusun
Semanding atau Manding.
Demikianlah cerita
singkat keberadaan desa Turi menurut para sesepuh desa asal muasal desa Turi.
Desa Turi terdiri dari
4 Dusun yang sebagian terpisah dengan yang lain :
1. Dusun
Turi I ( Krajan )
2. Dusun
Turi II
3. Dusun
Tempel
4. Dusun
Semanding ( Manding )
Para Pejabat Bekel atau
Lurah atau Kepala Desa yang pernah menjabat sejak adanya desa Turi adalah sbb:
NO
|
NAMA PEJABAT
|
MASA JABATAN
|
1
|
Hiro Nadi
|
…... sampai 1939
|
2
|
Sosro Wijoyo
|
1939 sampai 1942
|
3
|
Muksin Atmo Widjojo
|
1942 sampai 1984
|
4
|
Tarmuji
|
1984 sampai 1992
|
5
|
Sudarmadji
|
1992 sampai 1998
|
6
|
Slamet Hariyono
|
1998 sampai 2007
|
7
|
Slamet Hariyono
|
2007 sampai 2013
|
8
|
Muklis Isngadi
|
2013 sampai sekarang
|
0 komentar:
Posting Komentar